Terkadang ketika pekerjaan sedang banyak, saya bisa menghabiskan hari Sabtu dan Minggu untuk bekerja (10:00 -24:00). Ini bisa sangat melelahkan untuk dilakukan. Tapi terkadang saya bisa bangun agak siang, menyeduh kopi favorit saya, dan tidak melakukan apa-apa lagi selain menjajalgame terbaru seperti yang saya lakukan siang tadi dengan Call of Duty: Advanced Warfare.
Game yang dinanti sebagai penyelamat seri Call of Duty ini untungnya tidak mengalami gangguan besar untuk versi PC (yang digunakan dalam impresi ini), walaupun kamu yang menggunakanconsole harus menangis karena harus mengulang proses download keseluruhan game. Lalu bagaimana? Apakah Call of Duty: Advanced Warfare mampu melakukan tugasnya sebagai penyelamat? Terlalu dini untuk memutuskan hal tersebut namun mari saya ajak kamu melihat-lihat Call of Duty: Advanced Warfare Multiplayer yang saya mainkan selama 4 jam ini.
Call of Duty adalah sebuah FPS, semua orang tahu itu, dan konsep dasarnya juga tidak berubah dalam seri terbarunya ini. Sesuai dengan namanya yaitu Advanced Warfare, Call of Duty kali ini menggunakan berbagai senjata futuristis termasuk satu fitur yang cukup mengubah gameplayyaitu exosuit. Namun jangan harap sebuah senjata laser yang dapat menghilangkan musuh tanpa jejak atau bantuan berupa cyborg dengan AI. Tahun yang digunakan dalam game ini adalah 2054 atau sekitar 40 tahun dari sekarang. Jadi walaupun zaman sudah maju, namun tidak secanggih yang kamu bayangkan. Ini juga alasan kenapa kamu akan cukup familiar dengan beberapa senjata yang ada di sini seperti Lynx atau ARX-160.
Begitu proses download selesai saya langsung menyalakan fitur family sharing di Steam. Ini saya lakukan karena saya hanya meminjam Call of Duty: Advanced Warfare milik Billion. Karena tidak sabar, saya langsung memulai death match tanpa melihat-lihat menu lain. Lagi pula pengalaman adalah guru terbaik bukan? Masuk ke dalam permainan pertama, saya langsung menyadari lingkungan yang futuristik namun tidak terlalu aneh. Semua kontrol juga langsung familier, tidak ada yang benar-benar baru di sini.
Tapi begitu menekan spacebar dua kali, sebuah pandangan yang tidak pernah dimiliki para prajuritsebelumnya langsung tersedia. Untuk sesaat saya bisa terbang! Setengah jam pertama saya melompat, memanjat dinding, dan mencoba untuk melakukan semuanya seperti anak yang baru mendapatkan sepeda pertamanya. Namun saya tersadar, saya hanya berhasil membunuh 3-5 orang saja dalam 30 menit pertama ini. Ketika saya putuskan untuk tidak melompat-lompat seperti orang gila, saya berhasil menduduki peringkat satu atau dua. Yang saya lakukan adalah memanfaatkan kegilaan orang lain yang masih senang-senang melompat. Saya cukup berdiri dengan manis, memandang ke langit dan menembak semua yang bergerak.
Tapi untungnya ini tidak berjalan dengan lama. Setelah dua jam, kebanyakan musuh dan saya sendiri mulai mengerti kapan harus melompat. Melompat tinggi ke angkasa bisa menyelamatkan kamu dari berbagai situasi sengit, namun di saat yang sama kamu juga akan terlihat oleh pemain lain. Selain melompat, tenaga ekstra ini juga bisa kamu manfaatkan untuk bergerak maju atau menyamping dengan cepat dalam waktu singkat atau kerennya, dash.
Biasanya jika tertembak dari belakang, kamu tahu bahwa kemungkinan besar kamu akan mati. Di sini jika lingkungannya memungkinkan, kamu dapat melakukan dash untuk masuk ke dalam celah atau berbalik tajam masuk ke pintu. Dash juga dapat kamu manfaatkan untuk membunuh musuh yang tidak berada terlalu jauh dari kamu. Dash menuju musuh lalu serang dengan melee, cepat dan tidak bersuara.
Call of Duty terkenal sebagai sebuah FPS yang cepat dan di sini kamu akan menemukan tempo yang bahkan jauh lebih cepat. Sistem dash, power jump, exosuit, dan juga perks dapat membuat kamu mencapai titik di mana pun dalam map kurang dari 10 detik. Lebih sedikit berjalan, lebih banyak menembak.
Untuk mengimbangi hal ini map yang digunakan juga dibuat dengan detail yang jauh lebih baik. Tidak ada lagi sebuah padang atau lapangan datar di mana kamu hanya perlu maju. Di sini kamu harus melihat ke atas, ke depan, dan juga ke bawah. Jika kamu melihat musuh di radar dan kamu berlari ke arahnya maka kemungkinan besar kamu tidak akan melihat sang musuh. Ini karena dia mungkin berada di ruangan bawah tanah, atau sedang camping di platform atas.
Dengan adanya sistem map seperti ini ditambah dengan kemampuan exo, durasi duel menjadi sedikit lebih lama. Di Call of Duty: Ghost saya merasa bahwa membunuh adalah masalah siapa yang melihat siapa duluan. Di sini kamu mendapatkan ruang duel yang lebih besar, baik dari segi waktu dan juga tempat. Tidak sering saya melawan dua orang sekaligus dalam sebuah waktu yang bisa dibilang cukup lama, ini karena semua seperti cacing kepanasan, bergerak ke sana-sini, menghilang (terima kasih kepada exosuit), dan bahkan mengeluarkan perisai sementara. Saya rasa ini adalah sebuah sistem yang lebih baik daripada “saya lihat kamu, kamu mati”.
Namun ini juga datang dengan konsekuensi tersendiri, sniper menjadi sedikit tidak terpakai. Semua pemain bergerak dengan cepat dalam map yang tidak terlalu besar dan penuh dengan ruangan baru. Ketika kamu camping di luar, kamu akan kesepian karena bisa saja kedua kubu sedang asik di dalam bawah tanah baku tembak. Kalaupun kamu menemukan target maka kamu akan kesulitan membidik karena sang musuh melakukan dash atau power jump.
Salah satu hal baru yang menarik adalah sistem loot dan customization yang sangat banyak. Ketika saya bilang banyak, saya maksud benar-benar banyak. Di Call of Duty: Ghost hal seperti ini juga sebenarnya ada namun di Call of Duty: Advanced Warfare semua orang bisa benar-benar nampak berbeda. Kamu juga bisa melihatnya lewat lobi ketika menunggu game dimulai. Ini membuat orang merasa lebih terpacu untuk pamer.
Call of Duty: Advanced Warfare juga mempunyai sistem looting yang mirip dengan Borderlands.Semakin sering kamu bermain maka kamu akan terus diberikan sebuah peti (supply drop). Di dalamnya ada tiga item yang bisa digunakan seperti senjata atau equipment seperti pelindung kepala. Senjata yang kamu dapatkan bisa jadi sama tipenya dengan yang kamu sudah punya, namun akan ada perbedaan dalam segi status. Misalnya kamu mendapatkan ARX-160 versimobile di mana mobilitasnya naik 3 poin namun akurasi turun 1. Sistem seperti Ini bisa membuat pemain menghabiskan waktu lebih banyak di luar game, melakukan customization serta mix n match. Ini sebuah arah baru dari Call of Duty yang sebelumnya bisa dibilang tidak terlalu kental.
Saya bisa menulis sekitar 1000 kata lagi namun saya akan akhiri di sini dengan beberapa komentar penutup. Veteran seri Call of Duty yang sudah muak dengan iterasi yang itu-itu saja akan menemukan Call of Duty: Advanced Warfare sebagai penyegar yang mereka butuhkan. Dibanding sebelumnya ini adalah seri yang paling berbeda, walaupun sering kali saya merasa saya sedang memainkan Titanfall dengan map yang lebih kecil dan robot raksasa yang lebih jarang muncul. Untungnya Advanced Warfare tidak pergi terlalu jauh ke masa depan, sehingga kamu masih bisa merasakan bahwa ini adalah Call of Duty. Yang pasti saya akan kembali ke Ghost dari waktu ke waktu untuk mendapatkan rasa klasik Call of Duty. Ya … saya mungkin belum terbiasa dengan tema baru ini. :)
Steam Link: Call of Duty®: Advanced Warfare, Rp. 578.417
PlayStation Store Link: Call of Duty: Advanced Warfare, $59.99
Xbox Store Link: Call of Duty: Advanced Warfare, $59.99
0 komentar:
Posting Komentar