Ketidaksempurnaan menjadi sesuatu yang mutlak terjadi, dan menjadi sesuatu yang hampir tidak masuk akal jika kita harus sebuah kesempurnaan dari apapun yang tengah dikerjakan oleh manusia. Kalimat yang satu ini tampaknya juga sangat mencerminkan industri game sendiri, sebagai salah satu ujung tombak industri hiburan saat ini. Dengan puluhan genre, developer, dan ratusan franchise game yang berhasil mereka telurkan, memang bukan perkara mudah untuk menemukan sebuah game yang benar-benar mampu memenuhi ekspektasi gamer yang ada. Perbedaan selera dan proses pengembangan yang super kompleks membuat banyak developer harus memilih satu di antara elemen yang lain sebagai fokus. Hasilnya? Tidak sedikit yang justru melenceng dari harapan yang ada.
Hampir sebagian besar gamer tentu pernah berimajinasi akan skenario seperti apa yang akan terjadi, jika dua nama besar di industri game akhirnya memutuskan untuk menjalin kerjasama erat dan melahirkan sebuah produk bersama. Proses crossover lah yang kemudian menjadi jawabannya. Menggabungkan dua franchise yang berbeda ke dalam satu permainan, kita tidak hanya sekedar membicarakan sekedar kombinasi karakter atau dunia, tetapi juga usaha untuk menyempurnakan mekanik permainan yang ditawarkan. Crossover menjadi salah satu jembatan terbaik untuk menawarkan pengalaman gaming yang lebih unik dan inovatif, sekaligus menutupi kekurangan dari masing-masing franchise. Saling melengkapi, tentunya.
Dari semua potensi crossover yang mungkin saja terjadi di industri game, inilah 10 skenario impian versi kami – JagatPlay. Apa saja?
10. Skyrim X Final Fantasy
JRPG dan WRPG memang menawarkan pengalaman RPG dengan daya tarik yang jauh berbeda satu sama lain. JRPG seringkali hadir dengan cerita fantasi dengan bumbu desain karakter dan dunia yang indah, sekaligus sistem pertarungan dan plot yang tertutup. Sementara WRPG menawarkan kebebasan aksi, eksplorasi, bahkan menentukan cerita yang diinginkan, namun di sisi yang lain, sebuah dunia medieval “kelam” yang tidak terlalu memanjakan mata. Oleh karena itu, menjadi sebuah impian tersendiri untuk melihat kedua genre ini berkolaborasi. Bayangkan sebuah game Final Fantasy dengan visualisasi identik Final Fantasy yang mengadaptasikan elemen kebebasan Skyrim di dalamnya. Tidak hanya sekedar mengikuti garis lurus cerita yang ada, Anda punya kebebasan untuk menjelajahi seluruh dunia yang ada, berhadapan dengan segudang sub-quest, loot item dan dungeon yang muncul secara acak, dan kesempatan kustomisasi Job yang hampir mutlak. Imagine..
9. Mortal Kombat x Street Fighter
Ini tentu menjadi salah satu proyek impian sebagian besar penggemar genre fighting di seluruh dunia. Dua buah franchise game fighting raksasa yang selama ini sudah membantu mendefinisikan genre ini sendiri berkolaborasi dalam satu dunia yang menarik. Bayangkan sebuah game fighting yang mempertemukan si ikon brutal – Mortal Kombat dan si raksasa – Street Fighter dalam satu dunia yang sama. Gameplay ditawarkan dalam gaya 2.5D yang diusung oleh Street Fighter IV dengan gaya tombol eksekusi yang sama, tetapi kali ini, dengan tingkat brutalitas yang setara dengan Mortal Kombat, termasuk Fatality di dalamnya. Pakaian Chun-Li yang hancur karena serangan Kitana, atau Scorpion yang harus menelan mentah-mentah Shoryuken dari Ken, atau Shiku Hadouken dari Ryu yang menghancurkan tubuh Baraka hingga berkeping-keping dengan penuh potongan darah dan tubuh ke seluruh bagian level. Salah satu crossover yang paling kami inginkan.
8. The Walking Dead X Mass Effect
Telltale Games saat ini memang menjadi salah satu developer papan atas yang tengah menangani segudang proyek papan atas. Berhasil mencuri hati gamer lewat adaptasi The Walking Dead yang luar biasa, Telltale saat ini juga mengembangkan sebuah seri spin-off Borderlands dan Game of Thrones. Namun dari semua proyek ini, kami masih memimpikan bahwa proses interactive story yang serupa juga akan terjadi dengan franchise andalan Bioware – Mass Effect. Mengapa? Karena potensinya yang luar biasa. Dengan semesta yang luas, segudang ras, konflik, romansa, hingga berbagai keputusan yang harus Anda ambil selama trilogi Mass Effect, daya tarik game action RPG yang satu ini memang “haus” akan sentuhan Telltale. Menjadikan cerita sebagai nilai jual utama, game ini hanya akan menuntut Anda untuk melewati serangkaian proses pilihan yang akan menentukan nasib masa depan semesta di depan mata. Pilihan-pilihan sulit dan menggelitik moral, menentukan siapa yang hidup dan siapa yang mati, atau planet mana yang harus diselamatkan. Tidak hanya sekedar bertempur melawan The Reaper.
7. Shadow of Colossus X God of War
Hampir sebagian besar gamer yang sempat mencicipi Shadow of Colossus di era Playstation 2 sudah pasti akan jatuh hati padanya. Tidak seperti game lain yang bertele-tele, seperti nama yang ia usung, Shadow of Colossus akan meminta Anda untuk membasmi setiap Colossus yang ada, tidak hanya dengan otot, tetapi juga otak. Bayangkan jika konsep seperti ini juga disuntikkan di God of War. Cerita hanya sebagai pemanis dan QTE dinihilkan sama sekali. Yang harus dilakukan Kratos saat ini hanyalah mencari para Dewa dan Titan dalam sebuah skema open-world yang luas, berhadapan satu lawan satu, dan mencari cara untuk menumbangkan setiap dari mereka. Bayangkan Gaia berada di depan mata Anda, dengan kaki yang tak ubahnya sebuah gunung yang menjulang tinggi. Bermodalkan Blade of Chaos yang juga berfungsi sebagai alat pemanjat, Anda harus mencari cara untuk membunuh Gaia ini, tanpa clue, tanpa QTE. Imagine the epicness..
6. Amnesia X Silent Hill
Sebuah formula yang sudah pasti akan berhasil membuat bulu kuduk setiap dari Anda berdiri menegang. Silent Hill memang dikenal sebagai salah satu franchise survival horror dengna atmosfer yang luar biasa di masa lalu, sementara Amnesia menjadi salah satu produk yang berhasil membawa kembali genre ini ke ranah yang lebih populer. Tanpa kesempatan untuk melawan balik, kesunyian yang menegangkan, dan sudut pandang orang pertama dari Amnesia adalah konsep luar biasa yang seharusnya mulai dipikirkan Konami untuk Silent Hill, apalagi mengingat kualitas seri-seri terbarunya yang memang tidak bisa dibanggakan. Bayangkan ketika Anda harus menjelajahi Silent Hill dari kacamata orang pertama. Selain sebuah senter kecil, Anda tidak akan membawa apapun. Jarak pandang akan sangat dibatasi oleh kabut, sunyi, dengan penampakan musuh yang terlihat samar di balik kabut. Ketika sirine berbunyi, otomatis dunia Anda berubah menjadi neraka. Warna merah menjadi dominan, karat, sunyi, dan bunyi deret “pisau kecil” Pyramid Head di ujung lorong. 10/10 would play and pissed myself..
5. Assassin’s Creed X Mirror’s Edge
Parkour menjadi elemen utama dari dua franchise raksasa di industri game: Assassin’s Creed dan Mirrors’ Edge. Walaupun menawarkan daya tarik yang berbeda satu sama lain, termasuk desain era dan karakter yang ada, namun keduanya memuat potensi kolaborasi yang sebenarnya luar biasa. Memang sudah menjadi impian tersendiri bagi kami pribadi untuk melihat sebuah game Assassin’s Creed dari kacamata orang pertama di masa depan, dengan mekanik gameplay yang mirip dengan Mirror’s Edge, namun dengan sisi aksi yang lebih kental. Seperti halnya Mirror’s Edge, Assassin’s Creed FPS ini akan memungkinkan Anda untuk melakukan parkour dan mengakses begitu banyak daerah yang mungkin secara rasional hampir tidak mungkin dicapai. Dengan visualisasi lingkungan yang lebih detail dan tangan dengan hidden blade yang terlihat jelas ketika Anda berlari, Anda juga bisa beraksi layaknya seorang Assassin dari sudut pandang baru ini. Membunuh musuh diam-diam dari belakang, menembakkan racun, atau sekedar melempar bom asap? Satu yang pasti, terlepas dari kombinasi yang mungkin akan melahirkan sebuah game keren, ini akan salah satu game yang akan membuat Anda vertigo. Membayangkannya saja sudah cukup untuk membuat kami pusing.
4. Batman Arkham Series X Grand Theft Auto
Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Batman Arkham Series, terutama Arkham City yang dikembangkan oleh Rocksteady Studios merupakan salah satu game superhero terbaik yang pernah lahir di industri game. Namun sayangnya, terlepas dari keinginan menyuntikkan konsep open-world ke dalamnya, Batman Arkham masih belum cukup pantas untuk disebut sebagai representasi “dunia” Batman yang sebenarnya. Yang mereka butuhkan? Kombinasi dengan GTA. Tentu tidak dari sisi cerita, namun belajar bagaimana Rockstar membangun dunia open-world yang luar biasa di Grand Theft Auto dan mengaplikasi atmosfer sebuah kota yang benar-benar hidup. Batman Arkham butuh hal ini di masa depan. Gamer tentu memimpikan sebuah kota Gotham yang benar-benar hidup, dimana Anda bisa melihat penduduk beraktivitas di malam hari dengan tindak kriminal yang terjadi di lorong lorong kota yang gelap. Batman tidak hanya bisa bergerak dengan grappling hook, tetapi juga Bat Mobile, Bat Pod, dan tentu saja – The Bat. Sebuah pengalaman yang tentu saja kian sempurna.
3. Red Dead Redemption X Way of The Samurai
Berapa banyak dari Anda yang sempat mendengar nama The Way of Samurai sebelumnya? Game yang satu ini mungkin tidak terlalu populer, yang sebagian besar memang disebabkan oleh kegagalan sang developer untuk mengembangkan sebuah game open-world bertema masa feudal Jepang yang memadai. Namun jika berhasil dieksekusi dengan sempurna, ia akan menjadi salah satu game terbaik yang ada di pasaran. Jika kita harus membicarakan apa yang dibutuhkan oleh franchise ini, maka kalimat yang tepat adalah “sentuhan” dari Red Dead Redemption yang berhasil merepresentasikan dunia Barat yang liar dengan sangat baik. Inilah yang sebenarnya harus dikejar oleh The Way of Samurai. Membayangkan seorang pengembara berpedang yang dihadapkan pada satu dunia feudal Jepang yang super luas dengan beragam karakter NPC yang berinteraksi dalamnya, Anda juga juga memiliki kebebasan untuk bergerak, mengembangkan skill karakter, dan terlibat dalam serangkaian quest random yang terjadi dalam map. Menunggang kuda, membeli pakaian dan senjata yang lebih mematikan, sembari bergerak dari satu kota ke kota lain dengan atmosfer klasik Jepang, kombinasi mekanik antara kedua game ini adalah sebuah impian. Lalu ketika Anda berjalan-jalan di tengah kota dan mendengar soal kehadiran seorang “Gaijin” yang berperawakan sebagai koboi dan terlihat mengancam. Berpapasan dan bertatapan dengan karakter utama Anda yang tengah berjalan santai dengan katana di pinggang.
2. Battlefield X Lost Planet
Ia mungkin tidak berhasil menggungguli sang kompetitor utama di sisi penjualan, namun kualitas Battlefield 4 sebagai sebuah game FPS memang tidak bisa diragukan lagi, apalagi di mode multiplayer yang mereka tawarkan. Beragam kelas, senjata berat, dan kendaraan perang bebas Anda gunakan untuk menjamin keuntungan strategis tertentu di medan pertempuran. Namun apa yang terjadi jika musuh yang Anda lawan bukanlah faksi oposisi dengan ciri khas yang sama? Bayangkan jika Anda bertempur dengan senjata, kendaraan, perk, dan kelas yang sama untuk melawan satu atau dua monster raksasa yang tiba-tiba muncul di tengah medan pertempuran begitu saja, layaknya Lost Planet. Membayangkan lusinan Tank yang menembak ke arah raksasa dengan gempuran rudal pesawat dan helikoper yang tiada henti layaknya sebuah film bertema Kaiju. Sementara Anda sebagai pasukan infanteri terus bergerilya mencari spot menyerang yang paling aman, berlari di tengah napas atom si monster yang mampu menghancurkan sebuah gunung dengan mudah. Would love to play that..
1. Resident Evil X The Last of Us
Capcom memang tampaknya tidak lagi menganggap basis fans lawas Resident Evil sebagai sebuah suara yang cukup relevan untuk terus didengar. Tidak mengherankan, alih-alih bertahan dengan cita rasa survival horror, ia justru semakin mendekat ke cita rasa action, seperti yang diperlihatkan oleh Resident Evil 6. Namun apa yang tidak diketahui Capcom adalah bahwa ia sebenarnya memiliki kesempatan untuk membangun atmosfer horror yang tetap kuat, walaupun menjadikan sisi action sebagai muatan gameplay utamanya. Hal inilah yang ditunjukkan oleh Naughty Dog di The Last of Us. Sebuah game yang berhasil mengkombinasikan cerita, gameplay, dan atmosfer dalam satu kesatuan yang luar biasa. Bayangkan jika proses ini juga terjadi di Resident Evil di masa depan. Dimana romansa Leon dan Ada menjadi bumbu utama, dimana peluru begitu terbatas, dimana tragedi kini diperlihatkan secara eksplisit, dan mulai berfokus pada konsekuensi dari “zombie apocalypse” secara realistis. Wouldn’t that be awesome?
Di atas adalah 10 skenario / ide kombinasi untuk game crossover yang kami pribadi – JagatPlay impikan. Tidak hanya berangkat dari kekecewaan karena beberapa seri game yang mungkin terasa gagal memenuhi ekspektasi yang ada, ide-ide ini juga lahir dari keinginan untuk menikmati sebuah game yang jauh lebih epic, unik, dan tentu saja menantang di saat yang sama. Tidak selalu berhubungan dengan pertukaran karakter, kolaborasi yang kami maksud di sini juga berkaitan dengan adaptasi mekanik gameplay yang lebih cocok untuk diterapkan di masing-masing seri, tentu saja untuk menghadirkan pengalaman gaming yang jauh lebih sempurna.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Dua buah game apa yang menurut Anda akan jauh lebih sempurna dan menarik jika dikombinasikan? Feel free to comment and expand the list!
0 komentar:
Posting Komentar