Rabu, 26 Februari 2014



Berbagai masalah yang terjadi pada beberapa franchise besar yang mereka telurkan di awal tahun ini membuat Electronic Arts terancam kembali menduduki posisi sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat. Predikat yang diambil berdasarkan poling di situs ini memang membandingkan perusahaan-perusahaan yang dianggap tidak mampu menawarkan jasa yang sepadan dengan apa yang sudah dibayar oleh para konsumen. Menyerahkan keputusan di tangan konsumen, EA kini berada di posisi “semifinal” melawan Ticketmaster dan selangkah lagi meraih predikat “memalukan” yang satu ini. Walaupun tidak kuasa untuk mencegah proses ini berlangsung, EA tidak tinggal diam. Lewat sang Chief Operating Officer – Peter Moore, EA berusaha membela diri. Pesannya tentu saja jelas, menegaskan bahwa mereka bukanlah yang terburuk di luar sana.
Moore melemparkan satu pertanyaan besar yang mungkin menggelitik, “Benarkah EA merupakan perusahaan terburuk di Amerika Serikat?”. Mengakui bahwa EA telah melakukan beberapa kesalahan yang fatal termasuk menutup server terlalu awal, game-game yang tidak berhasil memenuhi ekspektasi, kebijakan harga, dan rilis SimCity yang penuh masalah, Moore menyatakan bahwa EA bukanlah perusahaan terburuk. Fakta bahwa polling ini dilakukan di dunia maya dan sebagian gamer yang seringkali aktif di dunia maya dianggap sebagai alasan mengapa EA berpotensi “menang”. Tidak hanya itu saja, Moore jugamengungkapkan beberapa “fakta” pendukung:
Mengomentari nominasinya sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat, Peter Moore dari EA memberikan beberapa sanggahan dan alasan mengapa tuduhan ini salah. Setujukah Anda?
  • Untuk kesekian kalinya ia menegaskan apa yang diterapkan oleh SimCity bukanlah bentuk DRM. EA dan Maxis ingin menghasilkan pengalaman bak sebuah game MMO untuknya.
  • Origin tidak akan bisa berkompetisi melawan Steam? Moore tidak setuju. Origin kini memiliki 45 juta gamer terdaftar.
  • Banyak gamer yang mengeluhkan konsep transaksi mikro, namun EA melihat fakta ada puluhan juta gamer yang bergabung dalam game seperti ini.
  • Menjatuhkan pilihan kepada EA sebagai perusahaan terburuk terkadang tidak rasional. Moore mengaku sempat menemukan surel yang meminta para user dunia maya untuk memilih EA hanya karena ketidaksetujuan pada pemilihan atlit yang digunakan sebagai ikon game olahraga mereka.
  • EA bahkan mendapatkan serangan dari kubu konservatif karena dukungan mereka terhadap konsep pernikahan satu jenis kelamin.
Selain mengajukan klaim tersebut, EA juga meyakinkan para gamer bahwa mereka akan berjuang untuk memperbaiki semua kesalahan ini, seperti komitmen yang mereka tunjukkan dengan menyelesaikan permasalahan SimCity secepat mungkin. Dengan 350 juta gamer yang menjadi calon konsumen mereka, Moore juga menyatakan bahwa EA juga berhasil mencatatkan beberapa prestasi yang mungkin terlewatkan, termasuk menjadikan Real Racing 3 dan The Simpsons: Tapped Out sebagai salah satu game mobile populer. Popularitas Battlefield 3 dan FIFA juga menjadi acuan tersendiri. Singkat kata, EA “menolak” dengan keras bahwa mereka dipandang sebagai salah satu perusahaan terburuk di Amerika Serikat lewat berbagai alasan yang dikemukakan oleh Moore.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Pantaskah EA disebut sebagai perusahaan terburuk di Amerika Serikat? Atau Anda termasuk gamer yang memaklumi dan mendukung setiap kebijakan EA?

0 komentar:

Posting Komentar

DAPAT CONSOLE GRATIS DISINI

Get a Free Xbox 360 from Xpango - click here